This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, October 4, 2018

Apa Kabar Saudari Ku di Palu



Sumber Citra Google Maps
Tepat enam hari setelah kejadian gempa di Palu, Sulawesi Tengah 28 September 2018. Hingga sampai saat ini aku masih belum mendengar kabar mu. Walaupun kita hanya kenal di dunia virtual tapi rasanya kita begitu akrab, seingat ku komunikasi terakhir kita sekitar beberapa hari sebelum kejadian, masih ku ingat keluh kesah mu tentang skripsi  dan ujian yang sudah dekat, hingga sampai saat ini ku masih terus berharap semoga engkau baik baik saja.

terkadang muncul fikiran fikiran akan hal buruk menimpa mu, mulai dari dirimu yang tak mampu bertahan dan hilang tanpa kabar, tapi kadang pula  ku tepis dengan sesuatu kemungkinan yang baik entah mungkin dirimu sibuk membantu pengungsi yang lain atau mungkin saja alat bantu komunikasi mu yang masih belum berfungsi karena rusak terkena Tsunami.

Bagi teman teman yang membca tulisan ku ini, mohon perlihatkan ke teman teman yang lain mungkin saja ada yang tau cara agar bisa memperoleh informasi menegenai pengungsi yang ada dipalu. Atau hal lainnya yang bisa saya gunakan untuk berkomunikasi dengan sahabat ku.

dia mahasiswi dari Universitas Tadulako Palu Prodi Keguruan dan ilmu pendidikan, Lahir di Banyumas 27 Agustus 1997

Semoga dirimu baik baik saja dek, agar rencana kita tuk bertemu disurabaya bisa terlaksana.
Apa Kabar Saudari ku DiPalu?
Tepat enam hari setelah kejadian gempa di Palu, Sulawesi Tenggara 28 September 2018. Hingga sampai saat ini aku masih belum mendengar kabar mu. Walaupun kita hanya kenal di dunia virtual tapi rasanya kita begitu akrab, seingat ku komunikasi terakhir kita sekitar beberapa hari sebelum kejadian, masih ku ingat keluh kesah mu tentang skripsi  dan ujian yang sudah dekat, hingga sampai saat ini ku masih terus berharap semoga engkau baik baik saja.

terkadang muncul fikiran fikiran akan hal buruk menimpa mu, mulai dari dirimu yang tak mampu bertahan dan hilang tanpa kabar, tapi kadang pula  ku tepis dengan sesuatu kemungkinan yang baik entah mungkin dirimu sibuk membantu pengungsi yang lain atau mungkin saja alat bantu komunikasi mu yang masih belum berfungsi karena rusak terkena Tsunami.

Bagi teman teman yang membca tulisan ku ini, mohon perlihatkan ke teman teman yang lain mungkin saja ada yang tau cara agar bisa memperoleh informasi menegenai pengungsi yang ada dipalu. Atau hal lainnya yang bisa saya gunakan untuk berkomunikasi dengan sahabat ku.

dia mahasiswi dari Universitas Tadulako Palu Prodi Keguruan dan ilmu pendidikan, Lahir di Banyuwangi 27 Agustus 1997.

Semoga dirimu baik baik saja dek, agar rencana kita tuk bertemu disurabaya bisa terlaksana.

Saturday, September 22, 2018

Hunting Bareng Travelingyuk Di Pasar Gede SOLO

Yeay...
Hari yang ditunggu akhirnya tiba.

Gak kayak kamu udah di tunggu tunggu tak kunjung datang, hahaha...
maaf jadi curcul... eh typo curcol maksudnya...

Siang tadi kami abis Hunting diPasar Gede Solo bareng temen temen Travelingyuk hunting pasar ini tuh bagian dari Arisan Rasa Solo jadi arisan rasa itu semacam ngulik sejarah dari suatu masakan dari mana asalnya kenapa makanan tersebut di juluki sesuai namanya jadi kita layaknya sedang belajar mengenal sejarah dari sudut pandang kuliner. Sekedar info bagi yang belum tau lokasi pasar gede itu cukup dekat dengan benteng vastenburg jadi dari arah jalan Slamet riyadi (saya asumsikan temen temen dah pada tau jalan ini), belok kiri ke arah utara ke jalan jendral sudirman hingga kalian menemukan tugu pemandengan lalu kearah timur / kanan, kamu akan tiba di pintu bagian barat Pasar Gede,   walaupun cuaca lagi sumuk sumuknya (baca : Gerah) siang ini namun kami tetap semangat hunting pasarnya.


Nah pada penasarankan kita mau hunting apa aja!


Jadi siang tadi tuh kita abis kulineran bareng temen temen travelingyuk dan kebetulan  saya huntingnya bareng mereka

Dan tau gak sih, beberapa dari kami  punya hobi yang sama dibidang fotografi gitu. Bisa dibayangin kan seberapa  Senengnya  bisa ketemu sama orang orang yang sehobi dengan mu.

Setelah bertemu dengan mereka lalu kami mencari bebarapa kuliner yang kami sepakati diantaranya ada cabuk rambak, grontol dan es dawet telasih panas panas gini butuh yang seger seger.



Cabuk Rambak


Cabuk rambak menjadi kuliner pertama yang kami cari, nah karena kami hanya diberi waktu 60mnt jadi kami berenam memutuskan untuk berpencar kami mencari  cabuk rambak dan tiga dari kami mencoba mencari grontol.

Sayang banget setiba kami ditempat ternyata bu yanti hanya berjualan dari pukul 8 pagi hingga 12 siang, nah saran buat temen temen yang gak pengen kehabisan seperti kami sebaiknya datang lebih awal, jadi tutur bu yanti cabuk rambak merupakan kuliner khas Kota Solo yang disajikan bersama irisan ketupat lalu diguyur (baca : disiram) dengan bumbu cabuk, nah bumbu cabuk ini nih yang khas, maknyos seperti kata Pak Bondan.

Jadi cabuk itu adalah nama lain dari wijen, dan bumbu cabuk ini dicampur beberapa rempah rempah, bahan bumbu cabuk diantaranya ada bawang putih, kemiri,kencur, lada, wijen, daun jeruk,gula serta garam nah perpaduan dari rempah rempah inilah yang membuat rasa dari cabuk rambak ini



Es Dawet Telasih

Cuaca yang terik membuat kami membutuhkan asupan kesegaran dari  semangkuk es dawet Telasih yang letak lapaknya tak begitu jauh dari lapak bu yanti, segera kami memesan tiga mangkuk es dawet. Kombinasi dari bubur sumsum, cendol, selasih, ketan dan gurihnya kuah santan dingin cukup mengurangi rasa gerah kami.

Setelah puas mengambil beberapa gambar kami pun melanjutkan petualangan kuliner kami.




Grontol


Keunikan dari kuliner yang satu ini adalah konsistensinya dari dahulu hingga sekarang tetap seperti ini jadi membuat grontol butuh proses yang tidak singkat, mulai dari merendam potongan jagung menggunakan kapur sirih lalu di masak semalaman hingga tekstur dari jagung melunak lalu dibubuhi garam dan parutan kelapa membuatnya menjadi gurih saat ini grontol jarang ditemui disebagian besar penduk jawa mungkin karena proses masaknya yang panjang sehingga hanya sebagian besar yang mau membuat grontol sendiri.




setelah selesai dengan petualangan kami kamipun menyempatkan untuk berbagi kisah dengan teman traveling yang lainnya, mendengar tutur mereka membuat saya penasaran dan berencana untuk meluangkan waktu menjelajah ragam kuliner  nusantara dilain waktu.



Trimakasih buat TimTravelingyuk yang sudah menyelenggarakan Arisan Rasa Solo, kami jadi bisa belajar tentang sejarah dari sudut pandang kuliner nusantara. 

Dari tadi saya ngomongin soal Travelingyuk bagi yang penasaran seperti apa serunya traveling bareng Temen Temen Travelingyuk bisa cek Di Tulisan saya yang sebelunya yang bisa kalian cek di Tag Traveling



Playlistnya disini 



Tetep Sehat Semangat Selalu Kawan..

Sampai Jumpa Dilain Waktu ...



Friday, September 14, 2018

Udah Pada Tau Belum Tentang Travelingyuk.com


Apasih Travelingyuk Itu?

Nah temen-temen mungkin sebagian ada yang belum mengetahui kalau ada sebuah komunitas para traveler yang sering mengadakan event event kece seperti event yang saya ikuti kemarin.

kemarin itu kita habis jalan jalan bareng tim Travelingyuk.com kedua tempat wisata yang ada di Kabupaten Sukoharjo dan Klaten, nama tempat wisatanya Gunung sepikul dan Telaga Biru, sayangnya pada saat kita mengunjungi telaga biru kondisinya berbeda dari yang ada di sosial media,hal  ini dikarenakan musim kemarau dan tidak turunnya hujan selama beberapa bulan ini.

namun hal itu tidak menurunkan semangat kita buat turun dan berfoto-foto senarsis mungkin.








Setelah dari telaga biru kami melanjutakan perjalanan menuju Gunung sepikul, dari puncak sepikul kita bisa melihat hijaunya hamparan sawah dan birunya langit, nah disini juga bisa lihat sunset jika cuaca mendukung. Gunung sepikul punya mitos tersendiri, yang nanti akan saya ulas di artikel berikutnya.



Thursday, September 13, 2018

Masih Tentang Rindu

Tentang Rindu 

Hi rindu apa kabar? Masih ingat tidak siang mu sering kamu habiskan di kosan. Tidur mu selalu nyenyak saat tidur dikamar 16m'2 padahal dikamar itu hanya ada sebuah kipas angin kecil yang sudah tua dan sepantasnya di loakkan saja.

Di setiap siang yang kamu habiskan untuk tidur, aku malah mengahbiskan waktu itu dengan menatap wajah mu saat tidur... 

Ternyata kamu manis yah 😊😊


Bagi sebagian orang tidur siang adalah kewajiban dan harus dilakukan mungkin sama dengan pendapat mu. Tapi aku sebaliknya jika bukan karena terlalu lelah dengan kegiatan kampus atau karena habis begadang aku tak pernah tidur siang. Aku lebih memilih kegiatan lain.

Biasanya kalau bukan bersih bersih ya menggerjakan tugas tugas besar dari dosen kampus. Namun setelah mengenal mu kebiasaan itu berubah dengan menghabiskan waktu ku melihat mu terlelap pulas.

Bagi ku ini jadi hiburan tersendiri kapan lagi bisa melihat putri salju tertidur pulas disiang bolong.



Wednesday, September 12, 2018

Lirik Lagu Bugis " Inninawa Sabara'e "

Inninawa Sabara'e

Ininnawa sabbarae
ininnawa sabbarae
lolongeng gare deceng,
alla tosabbara’ ede
alla tosabbara’ ede
Pitutaunna’ sabbara
pitutaunna’ sabbara
tengnginakkullolongen
alla riasengnge deceng
Alla riasengnge deceng
Sabbara’ko musukkuru
sabbara’ko musukkuru
mugalung tokalolang
alla muallongi longi
alla muallongi longi
Mallongilongio matti
mallongilongio matti
aja’ mutakkalupa
alla ri puang seuwwa’e
alla ri puang seuwwa’e
Sabbara’ko mumapata
sabbara’ko mumapata
muattunrungtunru toto
alla sappai deceng’nge
alla sappai deceng’nge
Deceng enre ko ri bola
deceng enre ko ri bola
tejjali’ tettappere
alla banna mase mase
alla banna mase mase



Wisata Pantai Dato Di majene Sulawesi Selatan

 Wisata Pantai Dato Di majenne Sulawesi Selatan

hi.. baru sempat nulis lagi nih. padahal sudah sejak setahun yang lalu saya ke tempat ini. tapi rasanya masih membekas jelas di ingatan havefunnya kita ditempat ini. nama tempatnya itu pantai dato, mungkin gambar yang sekarang sudah jauh berbeda karena Pemda Kab Majene sudah membenahi potensi wisata ini.

hari itu sehari setelah ujian meja ku, bersama  teman teman memutuskan tuk berlibur ke pantai ini. perjalanan dimulai dari Kota kelahiran Presiden RI ke Tiga Kita Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie atau Bj. Habibie yang akrab ditelinga kita, perjalanan ditempuh sekitar lebih kurang 4 jam, rute yang dilewati itu kota pinrang dan polewali.

berangkat sekitar jam 8 pagi kami tiba di polewali sekitar pukul 11 siang dan berjumpa dengan kawan lama kami. 


Sebut saja Dia Ana, Dialah yang baik hati mengantarkan kami menuju pantai dato, dan sangking baiknya saya dan teman teman sempat disuguhkan jamuan makan siang sederhana namun terasa istimewa bagi kami.

Wisata Pantai Dato 

Setelah dirasa cukup beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan kami, Jarak Pantai dato tidak terlalu jauh darisini, letak pantai dato yang berada di perbatasan antara polewali dan majene, membuatnya jadi wisata faforit.

 

Wisata Pantai Di majenne Sulawesi Selatan

Saat dalam perjalanan kami menemui ada banyak pantai di sini. andaikan waktu kami cukup mungkin sudah kami singgahi satu persatu

pantai Barane dan Panatai Munu Salah satunya.... eh Salah duanya...

 

Nah biar load halaman ini gak berat foto kami saat berlibur kami simpan dihalaman lain.

Teman teman bisa klik Disini Jika penasaran

 

 

Kumpulan Foto Di Pantai Dato











Welcome to Dato Beach