Wednesday, November 29, 2017

Kali Pertama Bertemu “Rindu”

Kali Pertama Bertemu “Rindu”
September 2011



Kala itu.
Suasana kelas begitu ramai oleh mahasiswa baru, aku duduk di sudut ruangan, menanti dosen kelas perdana. Seperti pada umumnya ketika pertemuan pada kelas pertama kita saling berkenalan. Tak ada yang istimewa, Rindu meminta bertukar nomer handfone saat itu facebook dan bbm masih belum seramai sekarang.

tak seperti cerita cerita novel kita saat itu hanya sekedar sapa dan bertukar kontak, penampilan mu yang biasa saja tak membuat ku merasa terpanah paras mu.

Namun karena seringnya bertemu perasaan suka pun hadir. Sekedar perhatian dan sedikit kode sepertinya membuat mu merasa risih. Hingga kamu memutuskan untuk tidak merespon kode kode ku, yah sudah terbiasa bagi ku, masa masa penjajakan sepertinya hanya akan berakhir kecewa ketika berlanjut kearah yang lebih serius mungkin karena paras ku yang tak tampan atau ada faktor lain yang tak ku ketahui.

Mungkin juga sudah menjadi garis cerita ku untuk menjomblo sampai suatu saatnya tiba.

hari berlalu kabar tentang dirimu pun terdengar kala itu kamu dekat dengan seorang dari kelas lain. Fikir ku taka da harapan lagi mungkin alam tak berniat menjadikan kita sepasang kekasih. Sedikit kecewa kena lelaki itu bukan aku. Kenapa alam tak berkenan kita bersama, bahkan kini meskipun kita pernah berkomitmen bersama toh tetap saja kandas di tengah jalan. Dua tahun kita bersama selalu saja ada rencana kita yang tak berjalan mulus. Mungkin itu sebabnya ingin rasanya tak bertemu dan mengenal mu timbul dalam benak ini.

masih ingat kah kau kali pertama ku menyatakan perasaan itu? Saat itu kamu mengatakan bahwa kau masih berkomitmen dengan orang lain.

Langsung saja ku katakana tak mengapa jadi yang ke dua asal aku yang kau utamakan, jujur itu hanya trik yang ku pelajari di sepupu ku yang terkenal sering gonta ganti pasangan, aku fikir itu takkan berjalan lancer, jelas saja Sepupuku jika diukur skala ketampanannya sekitar 70% dari rata rata.. sedangkan aku? Hah… hanya modal kepintaran saja.

seperti sihir pesan singkat yang ku kirim ternyata mendapatkan respon dari mu. Saat itu ku awali dengan gombalan yang lagi hits dimasa itu,

Hai..! Coba deh kamu tengok ke luar jendela..

Saat itu sedang hujan dan ternyata respon mu begitu cepat

hai juga, emnag kenapa? Balas mu….

langsung saja ku sambut dengan senyum kegirangan…

iya, coba lihat keluar dan hitung rintik hujan yang berjatuhan, sebanyak itu rasa rindu kupada mu!

Ah Gombal.!! Balas mu…
percakapan pesan singkat kita pun berlanjut ke jalur panggilan suara begitu banyak topik pembicaraan kita bahas diawali tentang kampus, masalah pribadi. hingga berhujung saat ku mulai berbicara tentang perasaan ini. Dan kamu pun meminta sedikit waktu. Karena kamu masih berkomitmen dengan seorang senior dikampus.







Biarkan Saja Aku Jadi Yang Ke Dua, Asalkan Tetap Aku Yang Utama.










Kisah Selanjutnya

Rindu


0 comments: